Laclau III: Kekuasaan dan Retorika


 

sekolah riset satukata,-

Sudah sejak pertengahan tahun lalu, saat Sekolah Riset Satukata menyelenggarakan kelas Politik Emansipasi Baru, https://www.youtube.com/watch?v=Q6BfAL82ZTU banyak penggemar Laclau yang bertanya kapan kelasnya akan diadakan kembali.

Dari semua kelas yang sudah ada sejauh ini, kelas Laclau memang termasuk salah satu yang paling ditunggu. Meskipun jika dilihat ke belakang, dari pengalaman para peserta yang mengikuti kelas ini, mereka mengakui cukup pusing dan tertatih tapi tetap kelas ini dirasakan memberi cara pandang baru tentang politik dan perubahan sosial. Inilah yang membuat para peserta merasa semakin penasaran.

Menyiapkan kelas ini memang cukup menantang. Selain karena banyak konsep yang asing dan membuat cara berpikir kita sebelumnya harus ditilik ulang, juga ada persoalan pada mensistematisasi urutan pembahasannya.

Sebagaimana diketahui, Laclau sendiri memiliki banyak konsep dan istilah yang spesifik. Kadang ia memakai istilah yang sudah umum dikenal, tapi istilah tersebut artinya jadi lain sekali. Konsep myth atau mitos misalnya, biasanya dikonotasikan dengan dongeng atau cerita yang tak punya basis sejarah, tapi oleh Laclau dipakai untuk menjelaskan proses politik yang terjadi setelah hegemoni terbentuk. Myth ini biasanya disebut bersamaan dengan istilah lain yaitu social imaginary untuk menggambarkan situasi di mana sedimentasi sudah terjadi dan yang disebut the social sedang kuat-kuatnya.

Menghadirkan kelas seperti ini tidak lepas dari kritik, misalnya, itu kelas yang abot (berat), nggak cocok untuk masyarakat kita. Kadang juga ada yang mengatakan kelas seperti itu tidak praktis dan tidak konkrit. Ini wajar karena persepsi tersebut berangkat dari cara berpikir politik mainstream yang menganggap masyarakat kita ini butuh yang ringan-ringan saja, tidak ingin yang muluk-muluk.

Pernyataan itu juga berangkat dari anggapan umum bahwa masyarakat kita butuh yang konkrit bukan teori yang tidak membumi. Ini juga wajar karena berangkat dari pikiran yang sudah sangat umum memisahkan antara teori dan praktik. Sementara Laclau menggajak kita untuk mulai berpikir bagaimana kalau antar keduanya tidak ada jarak.   

Kelas Laclau 3, https://www.youtube.com/watch?v=SLqGLQUNfLg&t=5s ini berbeda dari dua seri Laclau sebelumnya. Pada Laclau 1, https://www.youtube.com/watch?v=ZGKq5ZXDzYA  tekanannya lebih pada teori hegemoni dan menjelaskan konsep-konsep dasarnya secara berurutan. Kelas ini memang dilandaskan pada buku Hegemony and Socialist Strategy: Towards a Radical Democratic Politics yang ditulis oleh Ernesto Laclau and Chantal Mouffe dan terbit tahun 1985. 

Sedangkan pada seri Laclau 2 tekanannya pada menjelaskan teori populisme. Seri kelas ini didasarkan pada buku On Populist Reason yang ditulis Laclau sendiri pada tahun 2005. Untuk Laclau 3 ini fokus utamanya pada retorika yang pendasarannya adalah buku The Rhetorical Foundations of Society yang terbit tahun 2014. Ini adalah buku terakhirnya sebelum ia meninggal tahun 2015.

Seperti biasa kalaupun bicara tentang retorika, cara Laclau menjelaskannya pasti berbeda dengan umumnya istilah itu dipahami misalnya dalam ilmu komunikasi atau public relations. Hal yang sama terjadi juga saat dia menjelaskan hegemoni dan populisme. Soal hegemoni, memang dia mengambil insipirasi dari Gramsci, tapi ia mencampurkan ke dalamnya psikoanalisa Lacanian dan dekonstruksinya Derrida.

Yang menarik adalah populisme, sementara argumen mainstream melihatnya sebagai musuh demokrasi yang berbahaya, bagi Laclau, populisme adalah inti dari demokrasi itu sendiri. Bahkan ia seperti menegaskan bahwa sulit kita membayangkan demokrasi tanpa populisme.

Ada juga yang bertanya apakah kelas ini memang berat dan apakah harus ikut dua seri sebelumnya untuk bisa memahami? Kabar baiknya tidak. Sekarang mengikuti kelas ini sudah jauh lebih mudah karena perbekalannya lebih lengkap.

Ada dua buku yang bisa menjadi bekal yang baik untuk kelas ini. Buku yang pertama adalah buku Politisasi Politik: Diskursus, Populisme dan Demokrasi, https://www.sekolahrisetsatukata.id/2023/01/politisasi-politik-diskursus-populisme.html yang terbit pada tahun 2022. Ini buku dianjurkan karena disusun dengan cara sistematis dan praktikal. Banyak ilustrasi dari fenomena sehari-hari yang memudahkan pembaca bisa memahami. Boleh dibilang ini adalah versi Indonesia dari buku Hegemony and Socialist Strategy dengan penyajian yang lebih sederhana.

Buku yang kedua untuk menjadi bekal adalah buku berjudul Logika Populisme: Strategi Baru Kepemimpinan Demokrasi, https://www.sekolahrisetsatukata.id/2025/04/logika-populisme-strategi-baru.html yang terbit tahun 2024. Ini buku yang cukup lengkap menjelaskan populisme dalam cara Laclau.

Meskipun demikian anda tidak harus menyelesaikan dua buku itu lebih dulu lalu mengikuti kelas Laclau 3 ini. Buku itu bisa anda baca bersamaan dengan saat kelasnya berlangsung dan juga setelahnya. Kedua buku tersebut diterbitkan oleh Sekolah Riset Satukata. Anda bisa menghubungi Jeng Sri untuk memesannya.

Laclau 3 ini akan mulai diselenggarakan pada 14 April sampai 22 Mei 2025 dalam mode online. Untuk lebih lengkap bagaimana gambaran secara keseluruhan tentang apa yang dibahas dalam kelas ini, silahkan mengunjungi link berikut ini: https://api.whatsapp.com/send/?phone=6282223235503&text&type=phone_number&app_absent=0&wame_ctl=1 [ATI]


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memori Kolektif

Nasionalisme Es Teh: Pak Sonhaji, Gus Miftah dan Ben Anderson

Sigmund Freud ; Psikoanalisis Dalam Kejiwaan Manusia