Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2024

Desir-Desir Pasir Diekspor: Sedimen atau Sedimentasi Metabolic Rift

Gambar
  Sekolah Riset Satukata- Menarik mengikuti perkembangan pro dan kontra rencana kebijakan ekspor sedimen/pasir laut akhir-akhir ini. Sebagaimana banyak diberitakan, pemerintah akan menjual sedimen pasir laut ke Singapura. Bagi pemerintah sedimen ini bukan bagian dari ekosistem laut melainkan sesuatu yang bersifat residu dari proses-proses alamiah di laut. Sebagai sebuah residu maka pengambilannya tidak akan berpengaruh pada ekosistem, bahkan bisa membuat kerja ekosistem menjadi semakin baik. Di sisi yang lain kelompok pro lingkungan melihat kebijakan itu hanya cara pemerintah mencari alasan untuk menjual pasir laut Indonesia. Kemudian perdebatan berputar pada menentukan arti sedimentasi. Pemerintah tetap bersikukuh bahwa sedimen bukan pasir laut sementara bagi para aktivis kebijakan itu tetap merusak ekosistem laut. Kalau hal itu ditarik dalam cerita tentang politik ekologi kritis kira-kira apa yang bisa kita lihat? Sudah tentu ceritanya bisa banyak sekali. Tapi coba untuk kali i

Vitality, Ibu Bumi dan the Real: Bagaimana Psikoanalisa Membantu Memahami Politik Lingkungan Lebih Baik

Gambar
  sekolah riset satukata,-   Master class politik ekologi kritis sudah hampir berakhir, tapi para peserta masih merasa justru ada semakin banyak hal yang musti dibicarakan lagi secara lebih mendalam. Salah satunya adalah terkait pendekatan psikoanalisis. Meskipun sudah mulai ada yang menggunakannya tapi, khususnya di Indonesia, pendekatan ini belum begitu familiar dipakai misalnya untuk menjelaskan tentang politik lingkungan, dibanding misalnya pendekatan mainstream seperti politik ekologi yang kuat dipengaruhi ekonomi politik Marxist.  Tentu saja tidak ada satu pendekatan yang lebih hebat dibanding lainnya. Setiap pendekatan memiliki keunikan, kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Memahami fenomena lingkungan dengan berbagai pendekatan membuat kita bisa menyelami sisi-sisi yang mungkin tak tersentuh oleh hanya satu pendek a tan saja. Salah satu kontribusi penting, jika boleh dikatakan demikian, dari pendekatan psikoanalisis adalah ia membantu kita mengerti mengapa meskipun or