SERIESTIGA 4 Satukata, Apa Yang Baru?


 sekolah riset satukata,-

Pada pertengahan Juli 2024, Sekolah Riset Satukata berencana menghelat SERIESTIGA 4, setelah menyelenggarakan kelas serupa pada bulan November tahun lalu. Meskipun kelas ini berjudul SERIESTIGA atau kepanjangan dari Sekolah Riset untuk Studi S3, namun kelas ini didesain tetap dapat diikuti oleh siapapun, baik yang baru S1 atau S2.

Saat baru saja diluncurkan pada bulan Juni lalu, para peminat sudah mengirimkan respon positif. Respon yang paling sering muncul adalah penasaran tentang apa bedanya kelas SERIESTIGA 4 ini dengan SERIESTIGA yang sebelumnya. Beberapa peminat mengkhawatirkan akan mengulang materi yang sama. Yang lainnya bertanya soal apakah bisa mengikuti kelas ini kalau belum ikut kelas SERIESTIGA yang sebelumnya. Admin Sekolah Riset Satukata, saat dikontak satukata.news mengonfirmasi bahwa banyak peminat kelas SERIESTIGA kali yang bertanya tentang fokus kelas.

Sebagai gambaran, SERIESTIGA 1 bersifat lebih umum, bisa dibilang ini merupakan kelas pendasaran, yang tekanannya lebih pada hal-hal paling penting yang harus diketahui sebelum seseorang memutuskan untuk melanjutkkan jenjang pendidikan level S3. Jangan salah, kenapa kelas seperti ini penting untuk membekali pengetahuan awal, karena di balik banyak kisah bahagia mereka yang berhasil menyelesaikan studi, ada banyak cerita pilu kegagalan sekolah yang tak banyak dipublikasikan. Jika sampai terjadi hal seperti ini sangat disayangkan karena sudah habis waktu, habis tenaga, habis uang tapi akhirnya pulang dengan tangan hampa. 

Bahkan jauh dari pengetahuan kita selama ini ada banyak cerita di mana studi S3 berhenti di tengah jalan hanya karena gagal menyusun rencana riset yang meyakinkan. Tidak tahu buku apa yang harus dibaca, bagaimana merumuskan pertanyaan yang tepat, sampai teori apa yang akan digunakan. Aspek inilah yang menjadi penekanan utama SERIESTIGA 2. Untuk mengetahui catatan para peserta kelas SERISTIGA 2 tersebut silahkan kunjungi tautan berikut ini. https://www.youtube.com/watch?v=IoI3ef_1HWk&t=177s Di kelas ini, sama dengan kelas lainnya, meskipun kelihatannya hanya untuk mahasiswa pasca sarjana namun prinsip-prinisp dan dasar-dasarnya sangat bisa diterapkan untuk S1, S2 bahkan juga sangat relevan untuk yang sedang tidak sekolah namun memiliki pekerjaan yang dekat dengan dunia riset.

Sedangkan SERIESTIGA 3 didesain untuk menjawab kegelisahan yang sering sekali dialami oleh mahasiswa yaitu soal bagaimana menuliskan data lapangan. Pada tahap ini bukan jaminan bahwa kalau kita sudah sering menulis lalu jalannya akan lebih mudah, apalagi yang memang tidak terbiasa dengan menulis. Siapapun bisa menulis tapi menulis untuk sebuah disertasi doktoral memerlukan disiplin dan teknik-teknik khusus.

Bukan itu saja, hal yang paling mendapat perhatian khusus dari para peserta di  SERIESTIGA 3 adalah bagaimana seorang periset menggali data lapangan. Bagaimana caranya bertanya, bagaimana membangun hubungan baik dengan informan, bagaimana menghadapi situasi lapangan yang di luar dugaan, dan seterusnya. Keterampilan-keterampilan yang terlihat sederhana ini kalau tidak terbiasa bisa membuat frustasi dan stress.   

Nah, SERIESTIGA 4 ini tekanannya lebih pada sesuatu yang kebanyakan dianggap momok oleh para mahasiswa, yaitu soal metodologi. Menjadi kesan umum bahwa belajar metodologi itu berat dan bikin pusing. Juga menjadi pemahaman umum bahwa metodologi itu cuma dua macam saja, kalau bukan kualitatif ya kuantitatif. Yang lebih bikin agak lucu malah menyamakan metodologi dengan metode penelitian.

Aspek metodologi ini sangat penting cuma entah kenapa seringkali tidak terlalu dihiraukan dan hanya dikerjakan sambil lalu saja. Padahal kalau mau ditelisik lebih jauh lagi kekacauan berdisertasi atau kerancuan berkarya ilmiah dimulai dari fondasi metodologi yang tidak kokoh.

Bagi anda yang ingin tahu lebih banyak tentang SERIESTIGA 4 ini, silahkan mengulik tautan berikut untuk melihat apa saja yang akan diperoleh dari kelas ini https://www.youtube.com/watch?v=G38Y-oS5s5U  dan gambaran tata kala kelasnya ada di sini https://www.youtube.com/shorts/x45fyIB7w6I

Anda juga bisa mengontak admin Sekolah Riset Satukata untuk segera join kelas SERIESTIGA 4 di mobile 0822-2323-5503 (Jeng Sri) [AT]


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Memori Kolektif

Gambar
Memori Kolektif secara bahasa terdiri dari dua kosa kata, yaitu memori dan kolektif. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia memori merangkum empat arti yaitu 1. kesadaran akan pengalaman masa lampau yang hidup kembali; ingatan; 2. catatan yang berisi penjelasan; 3. peringatan; keterangan: 4. peranti komputer yang dapat menyimpan dan merekam informasi (https://kbbi.web.id).  Secara teoritik dalam kajian ilmu sosial pengertian yang tepat kiranya ada pada pengertian pertama, yaitu kesadaran dan pengalaman di masa lampau yang masih tertanam dalam ingatan. Adapun pengertian kolektif berdasar pada sumber yang sama berarti 1. secara bersama; dan 2. secara gabungan.  Dari pengertian dua kata yaitu memori dan kolektif secara bahasa dapat ditarik pengertian bahwa memori kolektif merupakan kesadaran atau pengalaman (baik di masa lampau maupun saat ini, atau lebih tepatnya merupakan kejadian yang sudah berlalu) yang masih tertanam dalam ingatan bersama dalam sebuah kelompok (baik kecil maupun besar)
Read more »

Sigmund Freud ; Psikoanalisis Dalam Kejiwaan Manusia

Gambar
Psikoanalisis merupakan istilah keilmuan yang dicetuskan oleh Sigmund Freud pada tahun 1896, dan menjadi produk pemikirannya yang hingga saat ini tetap digunakan sebagai piasu analisa dalam melihat 'fenomena'.  Tahun 1899, Freud menulis sebuah karya yang berjudul Die Traumdeutung dalam bahasa Jerman, karya ini menurut Freud sebagai karya yang sangat signifikan karena menjelaskan tentang ide, ego dan super ego.  Menurutnya manusia mempunyai struktur psikologis yang terdiri dari tiga elemen yang terpisah namun saling berinteraksi. Ide merupakan hal yang mendasari personalitas seseorang. Ide dapat direpesentasikan sebagai kebutuhan dasar alamiah. sedangkan ego  berurusan dengan kenyataan atau realita. Kerja ego adalah berusaha memenuhi keinginan ide dengan cara yang dapat diterima secara sosial. Adapun super ego adalah aspek moral dari suatu kepribadian yang biasanya dari pola pengasuhan orang tua dan nilai - nilai yang berlaku di masyarakat.  Contoh sederhanya ; ide :Freud i
Read more »

Etika dalam Disrupsi

Gambar
    Sekolah Riset Satukata,-   Kelas Seri Judith Butler baru dimulai malam ini , 2 Mei 2024, tepat pada hari Pendidikan Nasional. P eserta sudah sangat antusias untuk berdiskusi. Misalnya, seorang peserta mengajukan pertanyaan menarik, “ bagaimana kita memahami Judith Butler ini, sepertinya dia sedang membela identitasnya sendiri? ” Kenapa pertanyaan itu menarik? Pertanyaan itu bisa dibilang berangkat dari asumsi umum yang selama ini berkembang tentang Judith Butler, sehingga dari semua pemikiran yang dikembangkannya, yang menjadi fokus banyak orang justru pada soal tersebut. Tapi apa pertanyaan itu salah dan melihat dengan cara itu juga salah? Tentu tidak. Butler sendiri mengakui dia berbeda. Cuma dari posisi itu dia bisa melihat bagaimana rasanya disingkirkan berkali-kali. Dari posisi itu juga ia seperti sedang mengajukan pertanyaan, penyingkiran itu terjadi karena dia yang berbeda atau karena begitu kuatnya heteroseksual yang sudah menjadi norma? Butler sendiri tidak sedang menolak
Read more »